Siang ini, tepat setelah bel pulang sekolah, aku dan teman-temanku memulai perjalanan singkat melalui gerbang belakang sekolah. Kami berjalan beriringan dengan tujuan yang sama, yaitu mencari tempat untuk berlatih memainkan gamelan dengan aransemen lagu yang kami, baru akan, buat.
Jadi, di sekolah kami ada pelajaran yang namanya "Karawitan". Kami belajar mengenai teknik-teknik dasar bermain gamelan. Pelajaran ini sudah ada sejak aku kelas 7. Tugas yang paling menantang menurutku adalah saat setiap kelas disuruh untuk pentas di aula. Itu benar-benar membuat jantungku berdebar.
Nah, kali ini, kami diberi tugas yang serupa dengan yang kusebutkan tadi, yaitu mengaransemen lagu jawa. Bila nanti sudah selesai, pada saat ujian akan ditampilkan dan dinilai oleh guru kami. Perbedaannya, kalau saat kelas 7 yang bermain semua siswa di kelas, kali ini kami tampil dalam kelompok-kelompok. Jadi, yang akan tampil di aula nanti adalah kelompok dengan aransemen lagu terbaik.
Dan masalahnya adalah, saat ditampilkan di hadapan guru, menurut beliau aransemen kami masih sama saja dengan not aslinya. Tidak ada perubahan yang berarti. Aku pun mulai mengerti maksud dari mengaransemen lagu yang sebenarnya sejak diberitahu kelemahan kami oleh guruku dan menyaksikan aransemen lagu yang dibuat oleh teman sekelasku namun berbeda kelompok. Jadi, kami pun memesan ruang latihan karawitan selama 4 hari berturut-turut setiap sepulang sekolah. Tapi, masalah lain muncul. Kertas jadwal peminjaman ruang karawitan, yang di dalamnya tertulis bahwa kami memesan tempat latihan itu, hilang. Sehingga, waktu yang seharusnya kami gunakan untuk berlatih, telah dipesan oleh kelompok dari kelas lain pada kertas yang baru. Dan di saat kami akan memesan pada waktu yang lain, ternyata antriannya sudah penuh. Mereka mengantri dari pukul setengah lima pagi hingga pukul sembilan malam. Kurang gila apa, coba? Bahkan, ada yang sampai menyewa perlengkapan karawitan di sebuah hotel, ada juga yang les di tempat kursus karawitan. Hohoho...
Untuk itu, kami pun berinisiatif untuk mencari tempat latihan di luar sekolah. Kami pun bertanya kepada guru kami, di mana kira-kira tempat yang menyewakan gamelan. Guru kami menyarankan untuk bertanya kepada guru Bahasa Indonesia kami yang lebih mengetahui tempat yang dekat dengan sekolah. Atau kalau tidak, berlatih di tempat di mana guru kami biasa berlatih. Maka kami pun mencoba bertanya kepada guru Bahasa Indonesia kami dan juga meminta alamat tempat latihan dari guru Karawitan kami.
Guru Bahasa Indonesia kami menyarankan untuk bertanya di Kecamatan Gondokusuman. Kata beliau, bilang saja kalau kami dari SMP 5. Kami senang sekali karena ada tempat yang dekat dengan sekolah. Maka kami pun pergi ke kantor Kecamatan Gondokusuman. Selama perjalanan, kami melewati pepohonan rindang yang besar-besar dengan para penjual es dawet ayu khas Banjarnegara di bawahnya. Di seberang pepohonan itu, ada bengkel kereta api. Rel kereta api di depan pintu gerbangnya sudah tak terpakai lagi, sehingga dipenuhi rerumputan. Dengan langit mendung menggantung di atas kami, dan ditemani hujan rintik-rintik, kami tertawa bersama selama perjalanan. Bau hujan dengan pemandangan rumah-rumah tua sungguh menyejukkan dan menenangkan hatiku. Baru kali ini aku merasakannya selama aku duduk di bangku SMP. Aku benar-benar merasa sangat bahagia.
Akhirnya, kami sampai di kantor Kecamatan Gondokusuman. Lalu kami bertanya mengenai gamelan itu. Tapi ternyata, orang yang mengurusi gamelan sedang sholat Jumat. Jadi kami harus menunggunya terlebih dahulu. Setelah mengucapkan terima kasih, kami membeli es jeruk di warung bakso. Hmm..., benar-benar menyegarkan. Tapi, aku tidak bisa tinggal lama di sana, sebab aku ada acara lain di sekolah. Jadi aku kembali terlebih dahulu ke sekolah meninggalkan teman-temanku di sana. Merasa sedikit bersalah tentu saja. Tapi, aku tidak bisa tidak menghadiri acara itu.
Dan ternyata, masalah lain muncul. Ternyata, gamelannya belum distel, jadi nadanya tidak pas. Selain itu, kami juga butuh surat ijin. Kami merasa sangat kecewa. Jadi, kami pun memutuskan untuk berlatih di tempat di mana guru kami biasa berlatih besok Minggu. Kata guru kami, letaknya ada di dekat ISI (Institut Seni Indonesia). Hmm..., lumayan dekat. Jadi, tunggu kisah kami selanjutnya di hari Minggu...
Good Night...
Yogyakarta, 15 November 2013
0 comments