Ayo Hormati Guru!!!... dan Indahnya Pertemanan... :)

By alfanadhya - April 16, 2014

Hari ini adalah hari Rabu, 16 April 2014. Satu hari setelah gerhana bulan yang terjadi pada 15 April 2014. Hari di mana aku pertama kalinya merasa bersalah karena membolos pelajaran Karawitan. Maaf Pak Bayu... hiks. Soalnya tadi aku dan teman-temanku belum bisa memainkan lagu Ketawang Madumurti, apalagi menyanyikannya. Hati kecilku sebenarnya mengatakan untuk menghadiri pelajaran Karawitan. Namun bila pergi ke Ruang Karawitan sendiri, dan itu (mungkin) hanya aku yang mempunyai keinginan untuk mengikuti pelajaran Karawitan, terkesan aku tidak kompak dengan kelas, individualistis, egois... Aku takut bila dipandang seperti itu oleh teman-teman sekelasku... Oleh karena itu, aku pun mengikuti otakku untuk yah... terpaksa tidak menghadiri pelajaran Karawitan.

Hari ini, satu jam pelajaran hanya berdurasi 30 menit, lebih cepat 10 menit daripada biasanya. Sehingga kalau biasanya kami pulang pukul 12.20, hari ini pukul 11.00. (Aku baru menyadari pada pukul 10.40 kalau seharusnya 10 menit yang lalu kami pergi ke Ruang Karawitan ...hiks) Saat itu, kami yang tergabung dalam kelompok 2 Seni Budaya telah membuat perjanjian untuk melakukan latihan ansambel. Para anak perempuan yang masuk terlebih dahulu. Para lelaki akan menyusul, biasalah, punya urusan sendiri dulu. Maka kami pun, yaitu aku, Alya, Vanisa, Rani, dan Billa pergi ke studio musik belakang sekolah yang, kebetulan, bersebelahan dengan Ruang Karawitan.

Awalnya kami berpikir bahwa studio musiknya terkunci. Namun saat kami mengeceknya, alhamdulillah, tidak dikunci. Namun, kami takut kalau ternyata di dalam ada... Pak Bayu, guru Karawitan kami. Sebab beliau sering berada di dalam studio musik saat menunggu murid-murid datang ke Ruang Karawitan. Mungkin beliau sedang berlatih untuk band-nya, yaitu SlametMen... (mungkin). Artinya, para lelaki yang selamat, (mungkin) baik dunia maupun akhirat. Keren, kan? Apa yang harus kami katakan berkaitan dengan pembolosan kami tadi? Maka kami anak perempuan memutuskan untuk menutup kembali pintu studio dan menunggu anak laki-laki datang, maksudnya kalian pasti tahu, untuk mengecek ke dalam studio apakah ada orang atau tidak.

Beberapa menit kemudian, datanglah Rafi dan Bintang. Rangga, Anggit, Vicko, dan Vano belum datang. Mungkin urusan mereka masih belum selesai. Rafi dan Bintang menanyakan mengapa kami tidak masuk ke dalam studio. Kami menjawab kalau kami takut jikalau ada Pak Bayu di dalam, dan menyuruh mereka untuk masuk ke dalam mengecek. Maka mereka berdua pun masuk ke dalam. Hanya beberapa detik kemudian mereka keluar lagi dan mengatakan, Alhamdulillah, tidak ada siapa-siapa.

"Wis kono! Mlebu dhisik! Ndak selak dileboni kelompok liya!" kata Rafi.
*Artinya : "Sudah sana! Masuk duluan! Keburu dipakai/ dimasuki sama kelompok lain!"

Lalu kami para anak perempuan pun bergerombol masuk ke dalam studio. Sementara si 
R & B tadi kembali ke kelas untuk mencari ketiga lelaki yang belum datang, sekaligus mengambil alat musik di kelas. Vanisa yang pertama kali masuk saat itu. Namun baru beberapa langkah ia berjalan, ia berteriak mengagetkan kami sambil berlari keluar. Kami yang kaget pun spontan mengikuti apa yang Vanisa kerjakan.

"Ada apa sih, Van?" tanyaku.

"Itu... di dalam... di ruangan sebelahnya... yang dibatasi kaca... ada Pak Bayu..." kata Vanisa.

Kami yang berdiri di luar jadi bingung+bimbang. Masuk...atau tidak latihan, dan akibatnya tidak mendapatkan peningkatan apa-apa hari ini hanya karena takut mengakui perbuatan salah yang sudah kami lakukan, yaitu membolos pelajaran.

"Sudah, ah. Masuk aja! Bilang aja sama Pak Bayu... jujur..." kata Rani.

"Iya! Daripada nggak ngapa-ngapain di sini? Iya, 'kan?" tambah Alya.

Lalu Rani dan Alya memimpin masuk ke dalam studio. Aku dan Vanisa diselimuti rasa takut karena bingung memikirkan alasan yang harus dikatakan kepada Pak Bayu. Saat kami anak perempuan sudah masuk, Pak Bayu yang melihat dari ruangan sebelah malah mengibas-ngibaskan tangannya, mengisyaratkan kami untuk keluar.

Aduh... ini... aku tambah merasa bersalah sama Pak Bayu... Pasti Pak Bayu mengira bahwa kami masuk ke dalam studio untuk mencari Pak Bayu untuk mengajar pelajaran Karawitan. Tak lama kemudian Pak Bayu masuk ke dalam studio dan menanyakan keberadaan kami di sana.

"Kalian tuh di sini ngapain?" tanya Pak Bayu.

"Mau latihan buat SenBud, Pak..." jawab kami bersamaan.

"Lho! Nggak ada pelajaran Karawitan?"

" 'Kan jamnya sudah habis, Pak. Ini sudah jam pulang sekarang..."

"Lha tadi 'kok tidak masuk kenapa? Saya tuh belum dapet nilai kalian, lho! Kenapa 'kok tidak masuk?"

"Lha kami belum bisa mainnya, Pak. Apalagi nyanyinya..."

"Sekarang mau pelajaran Karawitan tidak? Sana, cari tema-temanmu di kelas!"

"Tapi tuh teman-teman sudah 'menyebar' ke mana-mana, Pak. Yang di kelas paling cuma berapa..."

"Ditanyain sana yang di kelas, mau pelajaran Karawitan apa nggak!"

"Ya sudah, Pak. Ayo, ke kelas! Ngajak yang lain!" kataku.

"Semuanya? Masa' semuanya pergi keluar?" kata Alya. Rani pun mengiyakan.

"Ya udah. Aku sama Billa dan Vanisa aja..."

Lalu kami pergi ke kelas yang, untungnya, lumayan dekat dengan Ruang Karawitan. Selama 'perjalanan', aku benar-benar merasa kepengin teriak. AAAAAAAA.......!!!! Harusnya tadi pelajaran Karawitan aja... Aku 'kan nggak bakalan merasa bersalah kayak begini sama Pak Bayu... HUAAAAAAAAA!!!!

Saat kami tiba di kelas, keadaan kelas sudah berantakan. Ada yang bermain game, ada yang duduk di meja, ada yang duduk di lantai... Kami pun setengah berteriak, menanyakan kepada teman-teman, mau pelajaran Karawitan apa tidak. Mereka berkata, 'Kan jam pelajarannya sudah habis' 'Males' dan serentetan alasan lain. Oke... nggak ada dari mereka yang beranjak berangkat ke Ruang Karawitan selain kami dan Wanda...^^. Dia berkata, katanya Pak Bayu sudah hampir, istilahnya, 'pensiun', dari sekolah ini. Padahal Pak Bayu kan masih berumur 20-an. Nah, dia berpikir, bukankah akan sangat baik apabila di saat-saat terakhir ini kita menyenangkan hati Pak Bayu dengan mematuhinya, membuat hatinya senang... bahagia... begitu... Aku yang mengetahuinya pun merasa kaget. Aduh... rasa bersalahku jadi semakin menggunung... AAAAA!!!

Sebenarnya Anggit, Vano, Vicko, dan Rangga juga ikut ke arah belakang sekolah... tapi 'kan tujuannya bukan buat pelajaran Karawitan, melainkan latihan ansambel buat pelajaran SenBud. Sementara Rafi dan Bintang sudah di dalam studio (aku lupa kapan mereka masuk, hehe^^).

"Pak... teman-teman tidak mau pelajaran..."

Wajah Pak Bayu langsung berubah, sedikit sih+tersirat, kecewa...sedih... AAAAA!!!

"Ya sudah... sini! Kalian tak ajarin! Sini!"

Aku benar-benar terkejut. Pak Bayu... bukannya memarahi kami... tapi malah mengajari... oh... Pak Bayu memang benar-benar guru yang sabar... Aku salut dengan Pak Bayu.

Dan akhirnya selama beberapa jam kemudian, kami berlatih di bawah komando (bisa juga pimpinan) Pak Bayu. Memang ya, latihan sendiri bila dibandingkan dengan hadirnya seorang guru yang mengarahkan itu terasa berbeda, ya... Rasanya itu... lebih teratur...

Kami mengakhiri latihan pada pukul 13.20. Pak Bayu telah keluar studio terlebih dulu sebelumnya. Kalau biasanya harus membayar lima ribu rupiah per jam, kali ini kata Pak Bayu... GRATIS! Alhamdulillah... ini... benar-benar... Pak Bayu memang telah memudahkan jalan kami hari ini. Pak Bayu... terima kasih, Pak Bayu... chongmal... Gomapseumnida.... aku benar-benar terharu...

Setelah kami melaporkan kondisi terakhir studio musik sebelum kami tinggalkan kepada tukang sapu sekolah, Pak Mur (atau Pak Pur?), aku dan Vanisa yang satu jalur bis Trans Jogja, yaitu 2B, pulang. Sayangnya..., aku lupa memasukkan buku paket Matematikaku... ketinggalan di kelas... semoga ada yang menyimpankan dan tidak hilang...amin...

Alhamdulillah, hanya beberapa menit, hanya sebentar sekali kami menunggu sampai datangnya bis Trans Jogja jalur 2B. Dan ternyata tidak hanya aku dan Vanisa siswa kelas 8.2 yang masuk bis, ada Rangga dan Bintang (dia biasanya nggak naik jalur 2B, tapi 2A. Cuma hari ini dia mau ke Charlie Studio, tempat kami berlatih ansambel minggu lalu dengan lagu berjudul 'Kenangan Terindah'-nya Samson untuk mengambil helm-nya yang ketinggalan. Katanya awalnya dia sudah mau ngganti uang ke Ibunya buat ngganti helmnya, tapi Ibunya bilang nggak usah. Mungkin karena dia merasa bersalah, dia bela-belain pergi sendiri ke Charlie Studio. Sebelumnya dia sudah telepon Charlie, nomornya dapet dari Yellow Pages katanya. Wah... Bintang memang benar-benar anak yang baik, ya! Dan oya, lagu yang kami mainkan ganti, menjadi "Yogyakarta"-nya KLa Project). Tak lama kemudian, Ivan juga menyusul sambil berlari-lari. Saat bis sudah hampir berjalan, penjaga halte berseru kalau ada satu orang lagi yang mau ikut. Dan orang itu ternyata adalah Vicko...

"Heh, Ngga! Tak 'kon nunggoni e..., malah ninggal!" kata Vicko sambil sesekali menyeruput minuman yang tadi baru ia beli sehingga menyebabkan ia hampir ketinggalan bis (mungkin).
*Artinya : "Heh, Ngga! Kusuruh menunggu, malah ditinggal masuk bis dulu!"

Rangga hanya bisa senyam-senyum. Jadi totalnya ada 6 anak dari kelas 8.2 yang berada dalam bis jalur 2B yang sama. Ini sebuah rekor bagiku... ya iya sih... ini pengecualian dari saat kami kelompok 2 bersama-sama berangkat ke Charlie Studio. Ini 'kan habis pulang sekolah... Aku sangat gembira... suasana di bis yang biasanya garing jadi hangat... Pokoknya aku merasa bahagia... Apalagi Vicko sesekali menyanyikan lirik lagu "Yogyakarta" di dalam bis dengan agak keras, sehingga menghibur kami hingga membuat kami tertawa.

Hari ini sangat berarti bagiku. Aku merasa sangat bahaaagiaaa, sekaligus bersalah. Ada 2 poin yang kupelajari hari ini:

1. Hormatilah guru selalu. Karena kalian akan merasa sedih, rindu, dan bersalah atas kesalahan-kesalahan yang kita lakukan ketika kita tidak bertemu dengan guru-guru kita lagi...
2. Teman adalah orang yang bisa memberi kita keberanian, seperti saat aku jadi berani masuk ke Ruang Karawitan, dan membuat kita merasa bahagia. Yaaa, meskipun kadang juga bisa menyakiti hati...

Oke...sampai di sini dulu ya... Sampai ketemu lagi di cerita-ceritaku selanjutnya... Assalamu'alaikum warohmatullaahi wabarokaatuh...
Selamat malam... :)

  • Share:

You Might Also Like

2 comments

  1. Oh, jadi kalian diajarin pak bayu?? pantesan.. :3
    bapaknya namanya pak Pur fa ^^

    ReplyDelete