Oke, bagus sekali. Sudah 1 jam aku duduk di Ruang Diskusi Perpusatakaan FMIPA UGM dan tidak melakukan kegiatan apapun yang produktif. Hanya bergantian membuka Instagram, Slack, Line, Gmail. Scroll ga jelas. Padahal niatnya ke perpus mau produktif belajar baca materi ppt atau apapun itu karena bosan di lantai 5, tapi akhirnya kok sampe sekarang masih sama saja.
Jujur, sekarang aku lagi ngerasa kesel banget, dan sekujur tubuhku rasanya dipenuhi pengaruh negative thinking. Aku tahu sih kalo ini sebenernya ada hubungannya sama mendekati tamu bulanan. Tapi, bener deh. Rasanya kesel banget.
Jadi, kemarin, aku ngerjain tugas. Terus, aku bantuin temenku ngerjain. Tapi, dia kan memang sifatnya ga bakal menyerah kalau belum paham sama tugas yang dikerjain. Dia banyak nanya. Bagus banget itu, soalnya aku jadi ikutan belajar. Tapi yang bikin aku sebel adalah, dia jadi belajar hal-hal yang aku butuh waktu lama berpekan-pekan untuk memahami dalam waktu yang sangat singkat siang itu. Argghhh......Kenapaaaa? Aku sebel sama diriku sendiri yang sangat lemot dan mager dalam belajar memahami sesuatu :(
Terus juga, aku sebel sama temen yang dia tuh fokusnya ke aktivitas nonakademis. Sibuk, tapi dia tetep bisa manage well untuk mempelajari materi mana aja yang penting-penting dan berpotensi besar keluar di ujian. Maksudku, bagaimana bisa dia sesibuk itu tapi masih punya waktu untuk belajar secara tepat sasaran dan bikin nilai bagus :"
Aku, sampe kemarin masih punya tanggungan tugas yang lain. Jadinya, ga bisa mengerahkan 100% fokus dan tenagaku untuk ngurusin ujian doang. Sedih, pengen agak menyesal gitu kenapa mengiyakan mengambil yang lain. Tapi, aku juga merefleksikan kembali pilihanku dulu kenapa, alasan di balikny apa aja.
Wajar kalo temenku dapat nilai bagus di kuliah karena memang fokusnya dia kerahkan untuk itu. Kamu ga mikirin kuliah doang, ya akhirnya hasil nilai yang didapat ga outstanding. Wajar, karena kamu ga menaruh kuliah sebagai prioritas utama. Tapi, kamu berhasil mendapatkan hal lain, belajar hal lain, yang mana ga bisa kamu dapatkan sebagaimana kalo kamu cuma fokus kuliah doang. Walaupun, ya, sampai sekarang aku belum ada gambaran apakah yang aku lakukan saat ini akan berguna dan bermanfaat dan berkontribusi bagi amal dan masa depanku.
Mana yang kamu pilih? Kuliah secukupnya yang penting aman disambi menggapai hal lain atau mau santai fokus kuliah aja? Jujur sih, aku lebih condong pilih yang pertama karena aku akhir-akhir ini berubah menjadi orang yang ga bisa lagi kalo cuma fokus belajar. Butuh refreshing dan ketawa dan diskusi dan ketemu banyak orang baru biar dapat insight yang menambah pertimbangan matang dalam pengambilan kebijakan ke depan. Tapi, aku juga masih kebawa perasaan saat SMP yang nilaiku cukup aman dan hidupku santai dan bahagia nonton drama. Tapi apakah hidupmu di usia dewasa akan cukup aman dengan tetap me-maintain gaya hidup seperti saat SMP tersebut?
Ya, aku memilih untuk keluar dari zona nyaman sejak masuk kuliah, lebih nyata lagi kuambil langkah saat semester 2. Beraninnya ambil proyek nabrak uts dan sebagainya padahal kompetensi ga ada hanya mengandalkan youtube dan stackoverflow dan teman yang lebih pro demi mengikuti kata teh jasmine, "Kalo ada kesempatan, hajar!"
Tapi, perjalanan menjalani keluar dari zona nyaman itu sendiri tidak mudah. IPK ku belum pernah cum laude. Itu, cukup mengiris hati, sih. Karena IPK yang belum cum laude, tapi masih cukup sih untuk ambil matkul pilihan, bikin aku ragu buat ambil beasiswa. Padahal, bisa banget dan sah-sah aja daftar kan? Dengan mengikuti dan menjalani proses pendaftarannya saja kamu jadi belajar dan mkenjadi orang dengan pengalaman satu step lebih banyak dibanding yang lain. Tapi ya, gitu, itu kan idealnya. Ga mudah juga untuk menjalankan semuanya sesuai skenario ideal.
Dilema, galau ga jelas. Gara-gara realita dan harapan ideal memang belum mencapai keseimbangan. Semoga aku semangat dan kuat untuk menjalani semua pilihan yang awalnya kuanggap baik dan semoga hasil akhirnya juga baik. Dan semoga, negative thinking tidak lagi sering menghampiriku karena sungguh, dikunjungi olehnya membuat hari-hari memburuk dan tidak produktif.
Semangat!

0 comments