Aku tahu ini sudah waktunya untuk berhenti. Tapi, apa itu berhenti? Bagaimana caranya berhenti? — Ha Won, A Piece of Your Mind Ep. 6
Losing someone is tough every time you experience it. But if you have someone, you're bound to lose them. And you need a way to endure it each time. — A Piece of Your Mind Ep. 7
🥀🥀🥀
Kupikir, aku sudah baik-baik saja. Kupikir, aku tak kan terpengaruh bila terpapar kata *itu lagi. Kupikir, rasa sedih dan kalut yang khas itu tidak kan datang lagi. Kupikir, beban aneh yang menekan dada, serta beratnya menghirup napas sudah lenyap selamanya. Kupikir begitu.
Namun ternyata salah. Asumsi itu musnah, sirna seketika. Akibat kecerobohan diriku, yang tanpa pikir panjang mencoba mendekati sumber trigger itu, dengan setengah disengaja—meskipun efeknya tidak seberat dahulu. Ya, awalnya hanya iseng. Mumpung lagi ada kesempatan nonton ya harus segera dimanfaatkan, dong. Drama yang sudah ku-pending nontonnya selama 2 tahun lebih. Drama yang tayang saat aku masih kuliah offline dan aktif di berbagai kegiatan kampus.
Awal ceritanya baik-baik saja. Menyenangkan dan cukup klise, cerita cinta pasangan remaja SMA dari kasta berbeda di dunia yang tengah heboh oleh kehadiran aplikasi bernama Joalarm (Joa means Love, Alarm is Alarm). OST-nya, cinematography-nya, wajah aktor dan aktrisnya, semua cantik.
Hanya saja, begitu masuk episode 5, terungkap cerita masa kecil bahwa kedua orang tua tokoh utama wanita berusaha melakukan *itu dengan menyegel kamar yang dipenuhi asap saat tidur. Sang tokoh utama wanita kecil berhasil lolos karena terbangun, sayang orang tuanya sudah tak sadarkan diri. Ia berjalan menempuh jalan yang begitu jauh ke rumah neneknya untuk bertahan hidup.
Di episode 6, muncul juga berita bahwa terjadi kasus *itu massal karena keputusasaan yang sama, yaitu tidak ada seorang pun yang membunyikan Joalarm mereka. Mereka berkumpul bersama karena merasa senasib, yaitu tidak memiliki sosok lawan jenis yang menyukai mereka. Mereka melakukannya di suatu padang ilalang di musim dingin.
Sebenernya di menit awal sudah muncul peringatan genre dari Netflix di pojok kiri atas, salah satunya *itu. Bodohnya aku tidak peduli, sebenarnya lebih ke tidak percaya kalau akan muncul cerita dengan efek memantik yang separah ini😭 Masa sih, cerita yang manis dan penuh cinta perlu diwarnai hal segelap itu?
Dan kini, aku kembali merasa kelabu. Aku tahu, aku harusnya sudah bisa merasa baik-baik saja dengan lebih cepat. Aku seharusnya bisa berhenti terpengaruh dengan lebih cepat. Kata tokoh utama laki-lakinya pun saat merespon berita tersebut, "Jangan dipikirkan. Hanya akan membuatmu merasa sedih,"
Mungkin memang benar. Seperti kata Kyungsoo juga, bahwa cara untuk relieve stress adalah dengan forget it quickly. So, dear me, please just control your mind and feeling to not being trapped in that hole again. You have experienced how miserable to live inside that hole. Just affirm that you're not thinking about it. Let it pass by, just like those unknown motorbikes that passed by your house that you don't even want to know where it went to and why. Just think it that way, and you'll be okay👌🏻
Oh yeah, and please do remember this. Don't ever again come near that hole unless you want that trigger to affect you one more time. Please just trust the genre provided by the platform, don't take the risk.
0 comments