Hujan 2 hari berturut-turut. Berarti musim hujan sudah benar-benar datang. Gerimis selalu menghiasi pagi, membuatku merasa malas untuk berangkat sekolah.
Seperti kemarin pagi, hujan deras sejak semalam membasahi bumi. Hari itu hari Jumat, hari di mana seharusnya aku datang ke sekolah. Namun hawa pagi yang dingin membuatku malas untuk beranjak mandi, apalagi berangkat sekolah. Karena kedinginan, maka Ibuku menganjurkan untuk menyetrika pakaian yang tingginya hanya setengah bukit daripada biasanya. Tentu saja awalnya aku menolak. Bukankah masih ada seribu cara untuk menghangatkan badan selain menyetrika?
Tapi berhubung ada keinginan terpendam dalam lubuk hatiku yang terdalam untuk membantu pekerjaan rumah Ibuku sekali-sekali, maka kuturuti saran Ibuku itu.
Dan kalian tahu berapa waktu yang kubutuhkan untuk menyetrika pakaian yang jumlahnya hanya 20 potong itu? 2 1/2 jam! Gila! Pada awalnya, aku menyetrika dengan gayaku, yaitu menyetrika dari bagian depan baru bagian belakang. Dan kalian tahu, cara itu bukannya membuat pakaian terlihat licin justru menyebabkan pakaian terlihat kusut di beberapa sisi. Karena dalam waktu satu jam aku hanya bisa menyetrika 5 baju, akhirnya Ibuku memberikan tips menyetrika yang membutuhkan waktu singkat dan membuat pakaian terlihat licin.
Cara itu adalah :
1. Pertama, setrika kedua lengan pakaian bagian belakang.
2. Kedua, setrika bagian pakaian selain lengan pakaian yang tersisa.
3. Ketiga, setrika kedua lengan pakaian bagian depan.
4. Keempat, setrika bagian pakaian selain lengan yang tersisa.
Dan setelah kupraktekkan, cara itu benar-benar mempersingkat waktuku dalam menyetrika. Alhasil, jam 9 pagi telah kuselesaikan tumpukan pakaian kusut setinggi separuh bukit daripada biasanya. Dan aku merasa sangat bangga dengan hal itu. Dan setelah itu, aku bebas melihat drama korea...YEY! YIPPIE! Alhamdulillah...
Lalu Ibuku memberi tahu, kalau dahulu sewaktu duduk di bangku SMP, Ibuku diberi pelajaran PKK. Salah satu pelajaran di dalamnya adalah cara menyetrika. Sehingga, meskipun semasa sekolah beliau tidak pernah menyetrika baju, saat sudah berumah tangga beliau masih mengingat cara menyetrika pakaian dengan baik. Hehe..., beliau sepertinya juga bangga dengan hal itu.
Terima kasih, Ibu... Gomapseumnida... Berkat Ibu, aku jadi tahu cara menyetrika dengan benar. Ilmuku bertambah satu lagi.
0 comments